Koreografer
: Mila Rosinta Totoatmojo S.Sn
Komposer : Cosin Mukti S.Sn
Penari : Ayu Permata Sari, Duwi Novrianti, Yoqta Gita, Silvia Dewi Martaningrum, Mila Rosinta, Hendi Hardiawan dan Adek Rohim
Pemusik : Chosin Mukti, Fierly Adela, Putut, Glen dan Catra
Make up dan Kostum : Fuad Fuadi dan Bunda Ratu Ayu
Setting dan Properti : Gajah Mada dkk
Lighting : Eko Sulkan
Tim Produksi : STUPA Community
Komposer : Cosin Mukti S.Sn
Penari : Ayu Permata Sari, Duwi Novrianti, Yoqta Gita, Silvia Dewi Martaningrum, Mila Rosinta, Hendi Hardiawan dan Adek Rohim
Pemusik : Chosin Mukti, Fierly Adela, Putut, Glen dan Catra
Make up dan Kostum : Fuad Fuadi dan Bunda Ratu Ayu
Setting dan Properti : Gajah Mada dkk
Lighting : Eko Sulkan
Tim Produksi : STUPA Community
Koreografer Mila Rosinta Totoatmojo,
S.Sn dan kawan-kawan sukses melaksanakan pagelaran
tari berjudul Berkaca Pada Rasa di Audotorium Tari Fakultas Seni
Pertunjukan (FSP) Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, tadi malam.
Pagelaran tari yang telah dipersiapkan sejak November tahun lalu ini
benar-benar berhasil memukau perhatian para penonton. Tidak hanya orang
Indonesia saja, namun orang barat pun ikut terpukau karenanya. Pagelaran karya
tari tersebut diringi dengan musik oleh penata musik M. Chosin Mukti.
Dalam pementasan tersebut Mila dkk menggunakan topeng dan
cermin. Ia selalu berusaha menyelipkan nilai-nilai positif kehidupan yang luhur
pada seni tari yang ia pentaskan. Termasuk kali ini Mila mengangkat tema
Berkaca Pada Rasa, karena ia ingin mengajak para penonton untuk berintrospeksi
diawal tahun 2013 ini, “Cermin merupakan refleksi dari diri kita sendiri.
Siapa yang menabur Ia yang menuai hasil, jadi jika kita
bersikap baik maka mendapatkan refleksi yang baik, jika kita bersikap buruk
maka mendapatkan refleksi yang buruk juga, Aku ingin mengajak penonton
berintrospeksi diri diawal tahun 2013 ini, katanya seperti yang dikutip dalam
situs yahoo.com .
Melalui koreografi Mila ingin menunjukkan fenomena yang
biasa terjadi pada diri manusia, “Ketika kita menangis, marah, sedih, gembira,
kita sering melihat cermin untuk mengetahui ekpresi wajah kita, kita juga
sering mengadu pada cermin”, paparnya. Sedangkan topeng menjadi simbol bahwa
manusia sering lupa dengan dirinya sendiri.
Cantik, muda, dan berprestasi begitulah kiranya ungkapan
yang layak untuk wanita muda yang satu ini. Tidak hanya cantik namun ia
berprestasi. Hingga saat ini puluhan komposisi tari telah berhasil ia ciptakan
baik tari tradisi maupun kontemporer. Bahkan berbagai penghargaaan telah ia
terima, ia ingin membuktikan bahwa seni tidak hanya sebatas tontonan saja,
namun juga sarat dengan nilai-nilai positif kehidupan yang bisa dipetik oleh
penikmatnya.
Lahir dari pasangan Sudarwoto dan Endang Suksesi yang
keduanya merupakan seniman dalam bidang videografi dan perfilman, jiwa seni pun
mengalir kuat dalam dirinya. Semenjak kecil ia sudah dikenalkan dengan dunia
seni oleh kedua orang tuanya. Ia belajar melukis, musik, dan menari. Bakat seni
tarinya sangat menonjol, hal itu dibuktikan dengan prestasi yang ia raih,
pertama kali ia mengikuti lomba tari ia langsung menjadi juara pertama se DKI,
padahal pada saat itu ia masih kelas 2 Sekolah Dasar, luar biasa bukan?
Prestasinya tidak hanya berhenti disitu, namun terus
berlanjut ke tingkat nasional. Karena prestasinya itu ia dipercaya untuk
menjadi ketua saggar tari SMP di sekolahnya. Saat itulah ia mulai belajar
menciptakan komposis tari yang kemudia dibawakan bersama temen-temannya.
Setelah lulus SMP, keluarganya pindah ke Yogyakarta.
Tidak hanya berhenti disitu kemampuan menarinya malah semakin berkembang di
kota Budaya ini. Pada saat SMA ia pernah mendirikan sebuah band cewek bersama
teman-temannya. Disitu ia berperan sebagai drummer. Band yang bernama
lipsing ini sering pentas dalam kegiatan sekolah maupun di luar sekolah. Di
masa SMA ini, Mila mulai belajar tarian Jawa sebagai syarat untuk mengikuti
program pertukaran pelajar ke Negeri Sakura.
Setelah lulus SMA, ia semakin tertarik untuk memperdalam
ilmu tari yang ia miliki. Akhirnya ia putuskan untuk kuliah di Institut Seni
Indonesia (ISI) Yogyakarta jususan Penciptaan Seni Tari. Disini lagi-lagi ia
mendapatkan prestasi hingga mampu meraih beasiswa.
Kemampuannya dalam menciptakan tari pun
semakin terasah dan teruji. Beberapa komposisi tari yang telah ia pentaskan
antara lain koreografi motif batik kawung yang ia namai Srimpi Kawung
(2009), the chair (2010), kawung kontemporer (2011). Ada lagi The
Entrapment dan The Beginning karya yang diciptakannya untuk sebuah
pementasan di negeri Jepang.
Mila terus menari karena ia masih
memiliki banyak mimpi. “aku iri sama orang barat yang bisa menghargai karya
seni, dan aku ingin orang-orang kita bisa melakukan hal yang sama.. “ katanya
seperti yang dikutip dalam www.kratonpedia.com. Sampai saat ini ia ingin
memiliki padepokan sendiri, dimana ia bisa menghimpun anak-anak yang ingin
berekspresi namun tak memiliki ruang.
"Berkaca
Pada Rasa" sebagai ritual kontemplatif yang dibutuhkan setiap orang
khususnya pada suasana tahun baru 2013 .. Memulai hal yang baru tidak lepas
dari penilaian historis yang mengacu pada refleksi rasa. Pada karya tari ini
media cermin digunakan sebagai wacana refleksi diri menuju langkah kedepan pada
kesempurnaan diri.
Pokies | Welcome Bonus - The Pokies Community
BalasHapusCasino Online 암호화폐란 Pokies 네이버 룰렛 돌리기 are a way to place bets 파라오 사이트 with other punters online. This is 코인 갤러리 where 룰렛 사이트 the most popular casinos are – the casinos in