TARI LENGGANG ASMARA
Tari Lenggang Asmara berasal dari
kata Lenggang yang artinya goyangan, dan Asmara yang berarti cinta/percintaan.
Tari Lenggang Asmara menceritakan tentang seorang Prabu Adipati yang jatuh
cinta kepada dayangnya. Meskipun ada perbedaan derajat antara mereka berdua,
namun itu semua tidak menyurutkan rasa sayang sang Prabu Adipati terhadap si
dayang tersebut. Cinta mereka tidak membeda-bedakan pangkat, tetapi benar-benar
tulus dari hati. Kembang Sritaman (bunga setaman) yang diberikan oleh sang
Prabu adalah sebagai tanda cinta untuk si dayang, di mana memiliki arti bahwa
kembang sritaman tersebut berbau harum, wangi, indah, penuh kesucian, dan penuh
dengan warna. Itu semua dimaksudkan agar cinta mereka sama seperti kembang
sitaman. Tari Lenggang Asmara bagaikan lagu tembang macapat Asmaradana berikut
ini :
Gegaraning
wong akrami
Dudu bandha
dudu rupa
Amung ati
pawitane
Luput pisan
kena pisan
Lamun gampang
luwih gampang
Lamun angel,
angel kalangkung
Tan kena
tinumbas arta
Aja turu sore
kaki
Ana Dewa
nganglang jagad
Nyangking
bokor kencanane
Isine donga
tetulak
Sandhang
kelawan pangan
Yaiku
bageyanipun
Wong welek
sabar narimo
Tarian ini merupakan hasil kreativitas dari siswa siswi SMA N 1 Kayen, Pati, M. Yudi Guntara (sebagai Prabu Adipati) dan Chafidhotun Nikmah (sebagai dayang). Tari Lenggang Asmara pertama kali ditarikan pada hari Sabtu, 29 Maret 2014 di acara/kegiatan Gladis Pastika (SMP N 2 Kayen).
Tari tersebut mendapat apresiasi
yang membuat kami sebagai pihak penari merasa bangga dengan apa yang telah
ditampilkan. Terima kasih kami ucapkan kepada kak Ira dan kak Yanto yang telah
menghadirkan kami dalam acara tersebut. Sekaligus sebagai penata arias dan
penata busana. Terima kasih juga kepada keluarga besar SMP N 2 Kayen yang
menerima kehadiran kami dengan hangat dan penuh kedamaian. Kami sebagai pihak
penari tdak luput dari referensi yang selama 3 tahun kami dapatkan dari Mr.
Galuh Pintoko N.P, S.Sn. selaku guru mapel Seni Budaya (pembimbing seni tari).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar