Jumat, 18 Juli 2014

TERAPI TARI Sembuhkan Sejumlah Penyakit

Stefanus Arief Setiaji/JIBI/Bisnis JAKARTA: Menari tak lagi hanya dipersepsi sebagai gerak tubuh. Lebih dari itu, tari kini sudah menjadi bagian dari terapi untuk penyembuhan. Demikian disampaikan Presiden Dewan Tari International atau International Dance Council (CID) Alkis Raftis dalam pesan resminya seperti dikutip dari situs CID dari markas Unesco di Paris. “Sejumlah penelitian menyebutkan tarian dapat menyembuhkan beberapa penyakit. Bahkan, lebih mengesankan bahwa kenyataan pasien dapat sembuh tidak dengan menari sendiri, tetapi sembuh oleh tarian orang lain,” ujar petinggi organisasi sayap UNESCO ini. Sebagai gambaran, Alkis mencontohkan dalam direktori tari global dengan kata kunci ‘terapi’ akan ditemukan tak kurang dari 2.600 daftar yang mengacu pada direktori tari sebagai bentuk terapi kesehatan. Dengan kata lain, terapi tari untuk kesehatan merupakan hal yang sudah dikenal dan banyak diimplementasikan oleh sejumlah kalangan profesional. Menurutnya perkembangan kursus dan lokakarya yang mengupas mengenai seni tari sebagai bentuk terapi kesehatan meningkat dua kali lipat setiap tahun. Bahkan usia harapan hidup masyarakat tradisional di berbagai negara berpotensi lebih panjang dengan memberi kesempatan kepada mereka menari dalam berbagai kegiatan, seperti pertemuan sosial maupun acara ritual. “Kami berharap, perguruan tinggi mampu merumuskan ini dan membentuk kurikulum tari sebagai terapi. Kami juga berharap pemerintah mengakui terapis tari sebagai bentuk profesi yang memiliki rekomendasi seperti jasa tenaga kesehatan lain seperti dokter maupun psikolog,” kata Alkis dalam pesan yang disebarkan kepada lebih dari 150.000 profesional tari di 200 negara. CID bergerak dalam bidang tari dan mampu menghimpun asosiasi, sekolah, perusahaan, pemerintah nasional, hingga pemerintah daerah di 155 negara untuk menyatukan visi tentang seni tari. (sae) 

source : http://www.kabar24.com/health/read/20120427/6/28548/terapi-tari-sembuhkan-sejumlah-penyakit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar